Powered By Blogger

Jumat, 19 Agustus 2011

Gadis Mawar/Cerpen/Maryati

Gadis Mawar
(Muammar Khadafi)

Ia menjadi inspirasiku ketika syair dan prosaku surut dan tidak tertulis. Ia bagai dimensi surga yg mengaliri sungai sungai inspirasiku. Aku diajarkan atas dirinya mengenal cinta, aku bahkan masih ingat ketika ia menyakin lagu cinta dimuka kelas. Ia rupawan lagi manis setiap siapa saja yg memandangnya pasti tertarik. Ia gadis kurus yg pernah aku kenal dan taksir, ia lucu bagai dawai surga sello yg terus teragungkan. Ia membuatku malu malu saat memandang wajahnya yg ayu dan sayu. Tak hanya cantik, tapi ia pintar, sesekali ia ajarkan teman teman kelasnya ia ajarkan dalam mata pelajaran matematika, fisika, dan kimia. Aku sempat mawas diri suka kepada dirinya, ia cantik, pintar, rupawan dan baik hati pula, sedangkan aku hanya seorang Muammar Khadafi, anak seorang petani yg sudah lama ditinggalkan babeh yg sudah lama berpulang kepada Allah. Ia gadis yg menjadi jalan cinta remajaku, lama aku memendam rasa atasnya, namanya ku ukir ukirkan diatas dinding hatiku yg baru mengenal atas cintanya. Cintanya adalah sebuah harapan bagiku. sering ku tasbihkan atas namanya adalah gadis mawar, karena di situlah ia tinggal. Namanya ku tafsirkan atas wanita jingga, yg membangkit jiwa yg terus bergelora remaja.
Tapi sayang, ia bagai nyanyian kidung yg senyap, hilang diantara heningnya malam yg quddus. Ia pergi bersama sahabatku memadu kasih. Dengan rasa terpaksa, dengan hati yg hancur, aku mencoba ikhlas atas jalan ini. Gadis mawar, itulah sebutan bagi dirinya. Saat ini, detik ini , aku mengenangmu atas semua dan segala cintaku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar