Powered By Blogger

Jumat, 19 Agustus 2011

Islam dan Pluralitas


“Al Islam wat-Ta’addudiyah”
Oleh
Muammar Khadafi

Menarik rasanya ketika saya membaca buku karangan Dr. Muhammad Imarah “ Al- Islam wat- Ta’addudiyah : Al-Ikhtilaf wat- tanawu fi Ithaarif Wihdah”, yang diterjemahkan menjadi  : Islam dan Pluralitas : Perbedaan dan kemajemukan dalam Bingkai Persatuan. Dr. Muhammad Imarah merupakan seorang pemkir terkenal Mesir dan dalam dunia Islam khususnya jazirah Arab. Dahulu sebelum ia bertemu dengan Dr. Yusuf al-Qadhawi dan Syekh Muhammad Al Ghazali. Imarah terkenal sebagai tokoh sekuler yang cenderung pada pemikiran sosialis yang bermazhab Marxisme. Akan tetapi, setelah beliau bertemu dengan kedua tokoh sekaliber Yusuf al Qardhawi dan al Ghazali terjadi perubahan yang signfikan dalam pemikiran pemikirannya, bahkan setelah beliau bertukar pikiran dengan kedua tokoh tersebut beliau menjadi pemikir yang genjar menangkis dan menghalau paham sekuler ala’ sosialis Marxisme yang dahulu dipujanya.
Dalam “Al Islam wa- Ta’addudiyah : Al Ikhtilaf wat- tannawu fi ithaarif Wihdah”, Muhammad Imarah menjelaskan betapa pluralitas merupakan sunnahtullah sebagai rahmat bagi seluruh makhluk di muka bumi, Allah menciptaka seisi bumi dengan beragam mahkluk dan spesies, beragam suku, bangsa, agar hidup dan kehidupan menjadi dinamis tidak statis dan hidup menjadi tidak menjadi membosankan karena berkutat dengan itu itu saja.
Pluralitas atau dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah ‘Ta’addudiyah’ merupakan pemberian terbesar Allah  kepada segenap makhluk bumi, dimana Alah berfirman dalam Surat ar-Rum ayat 22:

“Dan diantara tanda tanda kekuasaan Allah ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain lainan bahasa dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar benar terdapat tanda tanda bagi orang orang yang mengetahui”.

Ayat di atasmenjelaskan masalah pluralitas dalam kerangka kesatuan manusia (wihdah al Insaniyah). Perbedaan bersuku suku, bahasa, dan berbangsa agar dipergunakan manusia untuk saling kenal mengenal (ta’aruf) antara masing masing pihak yang berbeda, seperti yang tersurat dalam firman Alah pada surat al-hujurat ayat 13 :

“Hai manusia sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa bangsa dan bersuku suku supaya kamu saling mengenal (taaruf)…….”

Secara hermenentka kita dapat mengembil kesimpulan dari kedua ayat di atas, kadua kesimpulan tersebut dapat kita rangkumkan menjadi satu hikmah yang inti dari buku Dr. Muhammad Imarah, “Al Islam wat Ta’addudiyah: Al Ikhtilaf wat Tanawwu fi Ithaarif Wihdah”, yaitu keberagaman atau pluraltas (Ta’addudiyah) merupakan suatu rahnat yang dapat dipetik dari beragam bentuk, sifat, dan makhluk. Wallahu alam bisawab…    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar