Powered By Blogger

Jumat, 19 Agustus 2011

Jalan Ilmu/Cerepen/untuk keponakan Dian Imania

Jalan Ilmu
Muammar Khadafi

Aku mengenalnya sejak ia baru lahir, perawakannya yg kecil dan lemah biasa ku panggil si 'Lembek'. Bukan hanya itu saja alasanku memanggil ia si lembek, aku jadi ingat ketika ia masih berusia tujuh tahun aku sempat sering mengantarnya untuk sekedar cek up kerumah sakit, penyakit berupa flek bersarang di tubuh kecilnya, itu alasanku memanggil ia dengan panggilan si lembek. Karena penyakit itulah ia sering 'cengeng' dan sering sekali menangis, ia menjadi anak yg 'ogoan' dan rewel kepada orang tuanya, mungkin karena di sebabkan karena penyakit flek yg ia idap. Badannya menjadi kurus ketika terditeksi penyakit itu, alasan itulah yg membuat seminggu 2 kali uminya mengantarkannya cek up kerumah sakit spesialis anak. Dengan izin dan rahmat Allah akhirnya ia berangsur angsur pulih dari sakitnya, tak terasa kini sudah beranjak remaja.

Di masa remajanya, setelah i lulus Madrasah Ibtidaiyah Terpadu, ia memutuskan untuk melanjutkan ke bangku pondok pesantren, pilihan yg sulit dalam bayanganku seorang nia akan belajar mandiri di pondok pesantren yg ku tau sangat ketat aturannya. Kini ia akan belajar mandiri di pondok itu, pekerjaan yg tidak biasa ia kerjakan di rumah kini ia akan kerjakan, hal itulah yg membuat ayahnya bercucuran air mata saat mengantarnya ke pondok. Tidak pernah aku lihat mamangku sesedih itu, yg ku tau ia pria yg keras lagi tegar, tapi entah kenapa saat melepas anaknya kepondok ia begitu lemah dan berurai air mata, mungkin karena samudra kasih sayangnya yg begitu besar pada anaknya. Imania, kini jalan ilmu sedang kau jalani dan kau tempuh, rengkuh dan basahilah tenggorokanmu akan makrifat pengetahuan, sampai tenggorokanmu yg kering membasah atas segala ilmu mu. Jalan ilmu adalah jalan Allah, semoga Allah selalu merahmati jalan ilmu mu. Amien yaa Rabbal alamin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar