Powered By Blogger

Jumat, 19 Agustus 2011

Lagu Cinta

Lagu Keindahan itu Bernama Cinta
(Muammar Khadafi)
Aku lihat wajahnya pagi ini sangat cerah, rona merah terpancar dari air mukanya. Ia terlihat sangat bahagia, senyumnya tidak lepas dari wajahnya yang elok dan rupawan. Ia benar benar bahagia pagi ini. Lagu cinta yang selama ini ia benci, kini ia nyanyikan dan menjadi lagu wajib bagi dirinya.Sikapnya berubah menjadi penceria. Kini jalan hidupnya adalah jalan bahagia, disetiap deru nafasnya berisikan kebahagian. Cinta itu begitu magis dan misteri, ia merubah budak menjadi raja, merubah air mata menjadi tawa bahagia, begitulah para penyair mentasbihkan cinta. Sekarang bahagia digenggamannya. Sesekali itu pula ia menari bahagia, ia bagai balerina dalam kesyahduan yang menyenangkan. Pagi yang cerah yang mempesonakan, kini engkau membawa bahagia kepada jiwa yang haus akan cinta, aku bahkan masih ingat ketika ia berkata dengan berurai air mata, ketika itu ia baru saja kehilangan kekasihnya yang lari bersama sahabatnya. Waktu itu ia sangat sedih berurai air mata ketika ia bercerita jalan cintanya. Sahabat yang dipercayainya melarikan cinta sejatinya, bagai kisah mahabarata ketika dimana Rahwana menculik dewi Sinta atas Rama.Jalan cinta memang penuh magis dan misteri, ketika jalan itu berliku, curam, dan berkerikil, cinta pasti berisikan air mata, ketika jalan itu lurus dan mulus, cinta itu berisikan bahagia. Yang pasti kini ia bahagia, hal itu yang ku tafsirkan dari air mukanya yang merona ceria, entah pejantan mana yang sudi menitipkan sebagian hatinya kepada dia. Mudah mudahan setelah ini ia akan terus bahagia, dimana dalam hidupnya akan di isi dengan ceria, terhindar akan air mata dan lara jingga. Mudah mudahan pejantan itu menjaganya dengan cinta yang sejati, dan tidak mengkhiyanatinya seperti cinta yang sebelumnya. Aku lihat ia menari nari, ia terlihat bahagia sekali, dahan pelepah kelapa itu menjadi saksinya, ketika ia bercumbu dengan pejantannya, seketika itu pula pejantannya bersenda gurau, betina pun marah sambil tersipu sipu malu khas dengan sikapnya yang manja. Pagi ini memang pagi ceria, pagi yang menyiratkan cahaya mentari yang mempesona. Ditemani dengan segelas susu hangat aku terus memperhatikan kutilang yang terus bercumbu di atas dahan pelepah kelapa, jariku terus menari menuliskan jalan cintanya. Sesekali ia berkicau, memadu suara dalam melodi cinta, berpindah dari batang yang satu ke batang yang lain.Ia terus bernyanyi, lagu cinta yang mempesona. Oh kutilang engkau mempesona atas takdir cinta yang bahagia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar