Powered By Blogger

Jumat, 19 Agustus 2011

Malam ini Semesta Bertasbih

Malam Ini Semesta Bertasbih
Muammar Khadafi

Kerinduan ku akan diri Nya memuncak sampai ke ubun ubun, cintaku bagai suatu kegilaan dalam kenestafaan. Malam ini begitu hening, udara hangat tapi senyap. Angin bersemilir tanda kerinduan yg mempesonakan, ia nan indah elok bagai perawan surgawi yg tak penah merasakan menjanda. Daun yg kuning berlahan berjatuhan di latar rumah, ia berserakan dan menumpuk di hamparan dan tidak beraturan. Malam ini aku terpesona akan eloknya jingga malam, penaku terus mengaliri tinta tinta hitam, menggaris, menulis, dan merangkai syair yg berisi kerinduan. Malam ini bagai malam seribu bintang, ia berhamparan di langit, berkelap kelip seakan ia menggenit kepadaku. Kata orang caya bintang itu lebih terang dari bulan, tapi buat ku biarlah bintang seperti itu adanya cahayanya, ia bagiku lebih elok bila ditatap dari kejauhan, seperti kisah remaja dimana kita hanya dapat melihat dan menatapnya dari kejauhan dan tidak dapat memilikinya. Jangkring dan hulubalang seakan berzikir bersama malam ia bersemesta bertasbih di antara jiwa yg merindu kan Nya. Ku pandangi langit, tatapku menerawang jauh ke angkasa, rasanya aku ingin sampai ke semesta, bersujud di antara singgasana Nya. Sampai jiwa ini lelah dan semakin tak berdaya, melihat keagungan malam bertasbih atas asma Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar