Muammar Khadafi
Ramadhan baru saja datang dari perjalanan panjangnya, ia melewati 11 bulan jalan panjang. Kini ramadhan datang dan menghampiri kita. Dimensi ramadhan memang dimensi ghaib, ia merubah orang yg tadinya tidak beragama menjadi orang yg beragama, ramadhan merubah orang yg tadinya tidak salat menjadi pensolat yg taat. Ramadhan yg mulia, perubahan ini semua karena mu, masjid masjid yg tadinya kosong kini penuh sesak atas nama mu yaa ramadhan. Lidah yg tadinya kusam dan mengkarat kini basah dan suci membacakan ayat ayt Tuhuan yg maha agung.Manusia yg tadinya pelit dan kikir, dibulan yg penuh dengan keberkahan ini berubah menjadi penderma yg tulus. Bahkan penjudi, pelacur, pemaksiat berhenti sejenak karena ia tahu betapa mulia bulan ramadhan.Orang orang berbondong dan berlomba lomba mengumpulkan amal kebaikan sebanyak banyaknya, orang orang seolah mendadak beragama, seoalah iman datang datang padanya pada ramadhan saja. Manusia memang makhluk matrealistis akut, bahkan Tuhan di matrealiskan juga, Mentang mentang di bulan ramadhan amal ibadah di lipat gandakan, berbuat kebajikan hanya di bulan ramadhan saja, setelah ramadhan lewat ia kembali ke jalan yg sesat, imannya pergi entah kemana.Allah di permainkan, seolah Allah tidak maha tahu, mau di bawa kemana agama ini.Sudah seharusnya dan sebijaknya ramadhan menjadi bulan perenungan diri, ramadhan menjadi tarbiyah hati dan jiwa agar menjadi suci. Mudah mudahan selekas ramadhan pergi kita tetap beriman, dan kita tidak termasuk manusia yg beriman musiman saja, pada bulan ramadhan.Agar kita bukan termasuk orang yg mendadak beragama saat bulan ramadhan saja setelah ramadhan pergi kita bermaksiat lagi ASTAGHFIRULLAH SUMMA NAUZUBILLAH.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar