Powered By Blogger

Minggu, 21 Agustus 2011

Secawan Cinta Aisyah/Cerpen

Secawan Cinta
(Muammar Khadafi)
Masih terngiang dalam ingatanku akan dirinya. Dulu bagiku ia adalah nyanyian kidung suci yg setiap jiwa akan menyanyikan. Ia wanita surgawi yg pernah aku syairkan setiap goresan penaku. Ia wanita jingga yg menyelinap diantara rongga rongga jiwaku. Namanya selalu aku sucikan disetiap tasbih tasbih cintaku. Namanya begitu suci bagai lagu lagu pujian yg setiap kali di alunkan pada malam Quddus. Nama yg selalu terdengar merdu dalam irama romantis penuh kedamaian. Cinta ini bagai anggur yg memabukkan, memang benar apa yg di syairkan Rummi, bahwa cinta lebih memabukkan dari secawan anggur suci Persia. Aku di buat tak berdaya atas nama cinta terkutuk ini, aku bagai al Hallaj yg siap dipenggal atas nama keimanan. Aisyah adalah nama suci yg pernah menyelimuti hati ini, gadis berkerudung biru itu masih menyimpan seribu misteri. aku hanya menyimpan namanya dalam goresan hati ini. nama yg selalu menggetarkan hati, setiap kali ia memberikan salam kepadaku aku tak kuasa menatap wajahnya yg teduh penuh dengan keimanan. Aku masih ingat ketika ia bertanya kepadaku kenapa bila setiap kali memberi salam kepadaku kenapa aku selalu tertunduk, "Kakak sombong banget sih" begitulah celoteh dan protes dirinya kepadaku, aku hanya terdiam ketika ia berkata itu. seribu bahasa tidak aku katakan kepadanya, jiwaku takut terbaca akan dirinya bahwa aku mengasihinya dengan segenap sifat rohman dan rohim ku.
Aisyah, demi langit yg membiru, demi setiap derap langkah yg setiap kali engkau landaikan. aku mencintaimu tanpa terkandung maksud berisikan makna. Aku bagai dirasuki roh sang penyair, tinta dan buku ku tak mau berhenti menyanyikan percikan percikan tinta hitamnya. Hati ini bagai di debar debarkan, dipukul bertalu talu diantara dingding hati yg lembut ini. lagu lagu kidung rindu bersemilir diantara hembusan angin yg membangunkan bulu yg berigi. Cinta yg nestafa membuatku gila diantara sakit yg menyayat. ku coba hapus nama itu dari dinding hatiku, namun hal itu sia sia belaka, cinta ini sedang berdusta kepadaku, ia bercerita tentang keindahan dan surga. Nirwana itu sangat indah digambarkannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar