Powered By Blogger

Jumat, 19 Agustus 2011

Untuk Guru Ku Ibunda Hj Harmilah

Untuk Guru Ku Ibunda Hj.Harmillah
(Muammar Khadafi)


Hampir 6 bulan aku mengenal sosok beliau, sosok yang penuh cinta beserta kasih dan sayang. Beliau adalah pejuang pendidikan, hampir 36 tahun beliau mendedikasikan hidupnya dalam bidang pendidikan. Cintanya begitu besar dengan dunia pendidikan. Dimasa usianya yang purna dan menjelang pensiun beliau terus mendidik bahkan diantara raganya yang sudah mulai uzur. Beliau adalah sosok yang berkepribadian supel dan sederhana, air mukanya yang mengatakan ia seperti itu. Air mukanya yang teduh bagai pohon trembesi yang rimbun dan tumbuh subur didepan masjid Attaqwa. Perangainya luhur seperti embun yang tumbuh dipagi hari. Ia bagai setitik surga di dunia yang penuh dengan fatamorgana ini. Beliau adalah ibu bagi anak anaknya, anak kandungnya, anak didiknya, anak asuhnya, dan ibu bagi para jamaah di majlis ta'lim yang beliau bina. Tutur katanya yang lembut bagai angin surgawi yang membahana menyapa bahagia, Ia bagai nyanyian kidung mesra diantara puji-pujian Tuhan, ia adalah sosok penyayang dan penyabar hal itu aku ketahui ketika aku tanpa sengaja melewati kelasnya, beliau begitu telaten mengajarkan anak didiknya, yang bodoh menjadi pintar, yang pintar menjadi sukses dikemudian hari. Nasehatnya bagai sabda Tuhan yang membahana membelah dan menyayat hati yang jingga biru. Beliau adalah matahari, menerangi semesta yang gelap hingga mengubahnya menjadi terang. Hidupnya adalah cahaya al misbah diantara gelap gelap yang membutakan. Semenjak ditinggalkan oleh suamianya 15 tahun yang lalu, beliau hanya ditemani oleh ketiga anaknya, anaknya adalah tumpuan hidupnya, tempat penghibur duka lara dimana air mata menjadi saksinya. Di sisa hidupnya ini beliau ingin terus beribadah, dimana sisa umurnya ia ingin menjadi buah pahala untuk bekal di yaummul akhir nanti. Hidupnya adalah nasehat bijak, dimasa kerjanya yang sebagai PNS hatinya merasa cukup dengan hanya menyandang golongan IVb, padahal teman teman seangkatan beliau yang waktu penataran dulu sudah banyak yang menjadi pengawas di UPTD Kecamtan dan hampir semua sudah menjadi kepala sekolah di sekitaran Kabupaten Bekasi. Beliau pun pernah berujar, bahwa dahulu beliau pernah ditawari untuk menjadi kepala sekolah namun dengan kerendahan hatinya beliau menolaknya lantaran beliau takut tidak amanah dalam mengelola uang sekolah. Beliau adalah sosok pribadi yang langka di jaman yang penuh dengan kemunafikan ini, kepribadiannya yang supel membuat siapa saja yang mengenalnya menjadi tertarik dan ingin mengenalnya.Beliau adalah mata air surga bagi kami kami ini yang masih muda, tidak sedikit nasehat yang beliau berikan kepada guru-guru yang masih muda. Cinta dan kasihnya begitu besar, bagai Asma Allah yang bernafaskan rahman dan rahim. Perangainya lembut bagai angin surgawi, sorot matanya yang jingga penuh dengan panutan. Ia di sayangi murid muridnya, semua guru gurupun menta'ziminya. Seribu salam untuk hatinya yang tulus yang penuh cinta suci nan Quddus. Beliau bagai tasbih yang di alunkan khusuk diantara mihrab mihrab cinta. Ia bagai nyanyian kidung yang menjadi ruh al Quddus. Seribu hormat dan ta'zim untuk kepribadian yang supel, baik hati dan tulus ikhlas. Cinta tulusnya bagai nasihat yang bijak, yang mengisi samudra kasih bagi para guru-guru muda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar