Powered By Blogger

Jumat, 19 Agustus 2011

Untuk Maimunah Munah Mukhtar Adik Sepupuku

Untuk Adik Sepupu ku
(Muammar Khadafi)
Waktu Isya sudah masuk, suara azan isya membelah keheningan petang tapi aku masih terjada diteras ayunan depan rumah, ragaku bergoyang goyang seirama ayunan yg sana kemari. Jari jemariku tak bisa ku hentikan, ia terus menari membuat kata demi kata hingga membuat ia menjadi kalimat. Seminggu libur ini hanya ku isi dengan bermalas malasan dirumah, bersenda gurau dengan keponakan keponakanku, sesekali ku ajak mereka ketaman bermain di perumahan sebelah kampungku. Melihat senyum senyum mereka, rasanya hati ini sangat bahagia, walau aku tau waktu ini begitu sempit akan penyakitku yg sudah parah. Di petang menjelang malam ini, ketika langit bertabur bintang, awan yg diselimuti angin sejuk barat, bulan yg hanya tinggal sepasi seakan menyatakan padaku bahwa hidup ini begitu indah bila kita sia siakan.
Aku masih saja terjaga dalam ayunan depan rumah, dimana nyamuk nyamuk mulai menghisap darahku. Aku jadi ingat adik sepupu ku yg baru kemarin kembali ke Al Azhar University, Cairo Mesir. Ia terpaksa kembali ketanah air dan di evakuasi karena pada saat itu Mesir dilanda kerusuhan penggulingan rezin presiden Hosni Mubarak.Suasana menjadi gawat dan tidak bisa di tangani ketika terjadi bentrokan dan menewaskan beberapa pendemo. Dengan sigap dan tanggap akhirnya pemerintah Indonesi memulangkan warganya ketanah air.Hampir tiga bulan ia berada ditanah air, katanya sambil mudik gratis, karena transportasi dan akomodasi mumpung ditraktir pemerintah. Sehari yg lalu ia kembali ketanah para Firaun, maafkan abangmu ini yg tak bisa menganter kepergianmu karena pada saat itu cucian n pakaian kotor abang lagi numpuk numpuknya dan harus segera di cuci.Salam hangat saja buat para mahasiswi yg ada disana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar