Powered By Blogger

Sabtu, 05 November 2011

Refleksi Idhul Kurban

Refleksi Idhul Kurban

Ibadah yang mempunyai nilai sosial yang tinggi adalah kurban. Dimana pada saat pelaksanaan idul kurban terefleksi semangat untuk berkurban antar sesama.Sekitar tiga juta jamaah haji sedang merefleksikan dirinya dalam dimensi wukuf di padang Arofah. Arofah sebagai manifestasi manusia atas kesetaraan di mata sang pencipta menciptakan manusia dengan kesetaraan yang sama, tak mengenal warna kulit atau apapun, kesetaraan inilah yang terlihat di mana para peziarah haji yang semua mengenakan kain ihram. Refleksi kesetaraan inilah yang membuat manusia seharusnya bermuhasabah akan esensi dirinya sebagai makhluk. Arofah, secara bahasa dapat di setarakan bagian dari kata aroftu, yang berarti mengenal, manusia dalam sisi ini seharusnya bermuhasabah siapa dirinya, berasal dari mana dirinya, pengenalan dirinya itulah yang akan menentukan arah keimanan diri seseorang itu, mungkin hal inilah yang mengalaskan wukuf sebagai dimensi terpenting dan puncak dari haji itu sendiri. Dalam dimensi lain, pengenaan kain ihram dalam perjalanan wukuf sebagai manifestasi dari kejadian yang di janjikan Allah pada yaumul akhir nanti, yaitu dimana manusia akan dikumpulkan di padang mahsyar nanti ketika hari pembalasan itu tiba.

Secara terpisah dimensi haji dijelaskan, haji merupakan perjalanan suci menuju jalan Allah, dimana kesabaran dan ketawakalan kita di tuntut dalam perjalanan ini. Haji merupakan perjalanan panjang dari seorang manusia menuju jalan Salikh, jalan Allah yang sangat berliku, dimana sepiritualitas kita di tuntut menjadi insan kamil.

Sementara Dimensi kurban yang tak pernah terlepaskan dari dua dimensi di atas, dimensi kurban begitu esensi ketika musim haji tiba, refleksi pengorbanan yang tercermin dari pengorbanan seorang ayah yang rela mengorbankan anak kesayangannya semata mata karena ia patuh terhadap perintah Tuhannya (refleksi sejarah Nabi Ibrahim as). Secara normatif kurban adalah suatu bentuk ketaatan seorang hamba kepada Tuhannya, namun secara secara filosofi kurban merupakan kerelaan hati untuk berbagi kepada sesama makhluk Tuhan, disinilah esensi kurban sebagai ibadah yang penuh nilai-nilai sosial, dimana ketulusan hati di tuntut dalam hal memberi dan berbagi dengan ikhlas. Nilai nilai sosial iniah yang seharusnya di pupuk secara berkesinambungan di tengah manusia yang diliputi sikap egois dan individualis.

Muammar Khadafi, 5 Nopember 2011.
Selamat Hari idhul Adha.
Lihat Selengkapnya
— di Tadabbur hati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar