Powered By Blogger

Kamis, 20 Oktober 2011

Esensi Fitri dan Maaf
Oleh: Muammar Khadafi

Derap langkah bulan ramadhan berlahan meninggalkan kita, selangkah demi selangkah ia meninggalkan kita. Gema takbir menggema seantero jagad Allah Illa al Rabb. Semesta bertakbir mentasbihkan namanya. Manusia ilir mudik kembali ke spirit lebaran. Walau entah berapa kocek yang ia keluarkan tak peduli harta atau nayawa taruhannya yang penting bisa berkumpul bersama keluarga dan handaitaulan.
Kita akan merindukan disaatkita bangun dimalam hari, bertdabur dengan al quran, bercinta dengan tahajud, bermakrifat dengan Allah. Mudah mudahan kita mendapat esensi dari kefitrian ini. Setelah kita berjibaku dengan hawa nafsu entah itu yang amanya lawwamah ataupun mutmainnah kita sudah berupaya mengandalikan nafsu tersebut namun pertarungan tidak sampai disini saja selama kita masih menghirup HO2 kita masih mempunyai tanggung jawab ibadah kepada sang khalik karena kita sebagai makhluk yang dciptakan untuk ibadah dimuka bumi ini.
fitri secara terminology artinya bersih atau kembali suci, karena pada keyakinan masyarakat tradisional Indonesia menjadi lebur( disinilah terminology lemabran yang berarti lebur, lebar,lebaran).dihari yang fitri ini kita kembali fitrah, kembali titik nol dimana kita sesasma kaum muslimim lebur dalam nostalgia lebaran/lebaran dan saling memaafkan satu sama lain. Yang muda meminta maaf kepada yang tua dan yang tuapun harus memaafkan kaum mudanya.
Minal aidin wal faizin………..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar