Powered By Blogger

Minggu, 02 Oktober 2011

Catatan Oktober

Catatan Oktober
Mummar Khadafi

Diri dan jiwa ini hampir kering inspirasi, sudah berapa lama aku terdiam terpaku dalam kesendirian ini, dotempat ramaipun aku masih terbelenggu dalam kelamnya diri yang sunyi. Dalam tawa canda aku masih saja menyimpan duka lara yang mendalam, entah apa yang aku pikirkan sampai diri ini lupa akan esensi kehidupan. Hanya lagu lama yang masih tersimpan rapi di Notebook ku yang tak bosan bosan aku kuputar untuk menemani kesendirian ku. Tak ada orang yang tahu akan masalahku ini, semua ini kusimpan rapih dalam hati, mungkin ketika ajal menjemput nyawa ini mungkin mereka baru tahu. Lagu itu sangat menyentuh hatiku dan mencerminkan perasaanku saat ini, kadang kala pula ketika aku mendengarkan lagu itu titik titik air mataku jatuh dari peraduannya. Nestafa, mungkin ini yang kurasakan sekarang, dan mungkin aku sekarang sudah setengah gila seperti yang di syairkan Gibran dalam syair syairnya. Aku jadi ingat ketika seorang teman berujar bahwa takdir itu seperti perkosaan bila kita tak sanggup melawannya cobalah untuk menikmatinya, aku mungkin tak dapat melawan takdir yang telah tertulis agung di 'Lauhil mahfuz', aku akan mencoba jalan takdir ini, mungkin benar yang di katakan temanku itu.Banyak air mata,dan banyak tawa yang telah terukir dalam hidupku ini, banyak dosa juga yang masih aku hobby kan sebagai kebiasaan yang masih menjadi tanggung jawabku di hari akhir nanti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar