Powered By Blogger

Senin, 10 Oktober 2011

KPK Riwayatmu Kini

KPK Riwayatmu Kini

Dalam dekadensi seperti sekarang ini, manusia memenuhi hasratnya dengan berbagai kebutuhan materi, menumpuk harta, meninggikan jabatan, dan memperluas koneksi. Hampir beberapa minggu ini, atau tepatnya hampir satu bulan ini kita di sibuki dan dijejali dengan issue yang sangat hangat, bagai kacang goreng yang baru di angkat dari wadahnya. Pembubaran KPK tepatnya, issue itu semakin hangat ketika yang berbicara politisi yang berbasis Islam seperti halnya PKS. Saya termasuk orang yang terkaget dan tak menyangka atas issue itu, Fahri Hamzah salah satu tokoh dan anggota dewan perwakilan dari fraksi PKS yang pertama menggulirnya, semua masyarakat terkaget keget dengan issue itu, apalagi yang saya ketahui bahwa yang namanya partai PKS itu identik dengan istilah 'bersih' yang selama ini ia agung dan dengungkan pada setiap kesempatan aksinya. Hampir setiap koran, majallah, serta berita televisi maupun berita online mengisi halaman tentang issue pembubaran KPK. Sangat ironis memang mendengar kabar seperti ini, dikala bangsa ini sedang semangat semangatnya memberantas yang namanya Korupsi, issue itu mengemuka. “Tak realisitis bila pembubaran KPK saat ini”, begitulah statemen ketua DPR marzuki Alie dalam kesempatan diskusi yang digelar Lembaga Penegakan Hukum dan Strategi Nasional di Jakarta.  Kurang lebih saya sejutu dalam hal ini dengan ketua DPR itu, kontradiktif dengan Statemen Marzuki Alie sebelumnya yang sempat mengelontorkan Issue pembubaran KPK, namun statemen itu di klarifikasi bahwa maksud dan pernyataannya adalah jika sudah tidak ada orang yang kredibel yang mampu memimpin KPK buat apa lagi, KPK di bubarkan saja.  Publik mungkin sudah mengetahui bahwa keberadaan KPK memang sangat menjadi enemy bagi para koruptor, banyak hal yang dilakukan koruptor untuk melemahkan KPK, dari kasus Antasari Azhar, kasus Bibit-Candra, serta kasus yang belum lama selesai yaitu kasus Nazaruddin yang berakhir dengan kesimpulan komite itik KPK.  Banyak tikus tikus berdasi yang ingin sekali melemahkan KPK, dari para politisi Busuk Senayan yang bolak-balik jeruji besi, sampai para mafia anggaran DPR yang masih terus bergulir kasusnya. Negeri kita memang negeri ‘multi coplex problem’, semua masalah mengemuka, dari masalah TKI, batas wilayah antara Indonesia-Malaysia, busung lapar, gempa, longsong, gunung meletus, serta yang masih hangat-hangatnya, Issue resafel kabinet. KPK sebagai lembaga yang khusus menagani kasus korupsi di paksa kerja keras, mungkin kalau usaha KPK berhasil bangsa ini memasukkan  seper empat jumlah penduduk Indonesia ke penjara. Kenapa begitu?, penjara pasti penuh, koruptor kelas kakap sampai koruptor kelas teri bila masuk pasti penjara di Indonesia tidak bisa menampung para terpidana korupsi, dari Mafia anggaran di DPR, calo anggaran di kementrian, mafia kasus peradilan, sampai kepala sekolah yang senang menyunat gaji guru honorer. Negeri ini memang ironis, mengutif tokoh guru bangsa Syafi’i Ma’arif mantan ketua Muhammadiyah, negeri ini hampir menuju kearah kebangkrutan, tidak berlebihan memang bila tokoh sekaliber Buya Syafi’i berujar seperti itu. Negeri ini masuk lingkaran tamak, semua hal yang dapat dimakan yah dimakan tanpa peduli orang di sekitar kelaparan, Saat beliau di percaya sebagai anggota Komite Etok mungkin beliau akan tahu bagai mana keadaan bangsa ini, beliau lebih mengistilahkan dengan istilah ‘borok’  korupsi yang harus disembuhkan.  KPK riwayatmu kini, engkau bagai di posisikan ‘Wahnan alaa wahnin’, kepayahan diatas kepayahan, kalu istilah orang betawi mungkin lebih familier dengan istilah dengan nafas senen-kemis. Mudah-mudahan setelah engkau didera dengan ombak yang bernama pelemahan engkau semakin kuat dan bertenaga hingga membuat engkau teguh akan komitmenmu untuk membumi hanguskan para koruptor di negeri Indonesia tercinta ini, Amien.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar