Powered By Blogger

Sabtu, 10 September 2011

Purnama syawal

Purnama Syawal
Muammar Khadafi

Masih disini tak beranjak meninggalkan, diam membisu diantara pohon pohon yang terdiam membisu tanpa kata dan tanpa makna. Sudah beberapa tulisan telah telah lahir di bawah pohon jambu itu, syair yang merdu, tasbih cinta yang sempat terlupakan aku memang peragu, tak ada kata untuk mu wahai rembulan. Cahayamu memancarkan kepribadian Rabbani, engkau bagai tersenyum kepada ku, aku dibuat tak berdaya. Pikirku menjadi fakir setelah kepergiannya, ia beranjak pergi tanpa meninggalkan jejak nestafa, aku masih ingat ketika ia menitikkan air mata, kesedihannya begitu mengharukan hati hingga hati ini luluh lantak dan tak sanggup untuk meninggalkan. Aku terus merangkai kata dulu, mengingat ngingat yang sempat aku lupakan, coretan nestafa ku diwaktu Pesantren masih tersusun rapi diantara al mari kamarku. Cahaya bulan seakan menginspirasikanku,  pikirku yang fakir kembali kaya dan bergairah untuk merangkai kata menjadi kalimat, kalimat menjadi paragraf, hidup memang aneh, kadang kala ia sedih, duka, lara, dan bahagia, kadang pula hidup miskin, kaya, ataupun sederhana. 
Langit malam ini seakan membiru, padahal malam ini gelap, mungkin karena pengaruh dari cahaya rempulan itu, sesekali rembulan Syawal itu tertutup awan gelap, ia bagai perawan desa yang malu malu dan bersembunyi dari peraduannya, entah apa yang aku katakan, hati ku terus mengalir seirama dengan jari jemariku yang terus menguraikan kata. Beberapa saat Azan Isya berkumandang, membelah kesunyian malam, sesekali suara jangkrik menggemericik diantara kesyahduan malam. Ssuara Azan itu Khas seperti yang aku dengar beberapa tahun yang lalu, suara sendu namun sahdu. Sampai kapan kata kata ini mengalir dari jemari jemariku aku tidak tahu, yang aku tahu aku ingin mengeluarkan kata, pikiran dan kalmat yang telah mengkusut diantara otak dan sarafku. Ini memang aneh, ketika aku sedang ingin menulis aku tidak bisa, namun ketika aku tidak ingin menulis tanganku bagai dituntun gaib diantara mistik dan misteri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar