Powered By Blogger

Selasa, 06 September 2011

Dalam Diam Ku Mencintaimu/Cerpen

Dalam Diam Ku Mencintaimu
Muammar Khadafi

Bismillahirrahmanirrahim....Dengan Nama Allah yang Selalu ini ada dihati ini, yang membuat hati ini selalu berdebar dan bergetar bila mendengar namamu.
Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh....Salam Hati yang sepi nan sunyi yang selalu mengharapkan mahabbahmu. Aku masih ingat ketika engkau tersenyum sipu padaku, aku tak mampu berbuat apa apa, selain menasbihkan namamu didalam hati ini hingga menjadi karat dan semu. Getar tatap matamu kian memancarkan keindahan dalam relung jiwa yang haus akan cinta dan kasih, engakau adalah terindah yang di ciptakan Tuhan bagi hambanya, engkau adalah nyanyian sunyi yang berisi lagu sendu berisi kerinduan yang mendalam. Demi hijab mu yang panjang aku tundukkan mata kebumi, ku kunci rapat mulut agar tidak gibah dan berurai dosa, demi akhlak mu yang bagai kitab suciku,demi perangai yang indah beserta suci. Hati ini kelu dan kaku bila ada didepanmu, mulut terkunci rapat, hanya suara suara hati yang berteriak lantang bahwa demi alam semesta yang selalu bertasbih, aku mencintai mu dengan sessuci sucinya. Beberapa hari engkau telah menjadi bingkai mimpi mimpiku yang teramat indah, tak bisa kutuliskan atas nama syair dan prosaku yang telah usang dimakan waktu dan jaman. Apakah ini yang dinamakan orang jatuh cinta, aku pun tidak tahu, yang kurasan hanya getaran hati yang terus bergemuruh bila namamu dialunkan ditelinga jiwaku. Siapa namamu pun aku tidak tahu, yang aku tahu dan fahan hati ini berirama menuju arahmu, seirama dengan tasbih tasbih yang bulirkan atas nama cinta yang quddus. Hari ini ku beranikan diri untuk merangkai kata menjadi kalimat, ku rangkai kalimat agar menjadi paragraf, satu satu kata kurangkai dengan indah agar semoga engkau membaca engkau akan tergugah, tapi inilah aku biasa mencintai orang dari kejauhan, memujanya bagai ratu, menasbihkannnya bagai raja, memposisikannya sebagai hamba. Ketika engkau membaca surat ini, getaran dan debaranku aku ikhlaskan atas nama kasih sayang agar ia tetap bersih jauh dari fitnah yang kotor. Ku beranikan untuk berkata kepadamu dalam selembar surat usang ini yang biasa kutulis dari halaman tengah buku ku, 
Dibalik cinta dalam diam, aku belajar mencintai dengan tulus, ikhlas, dan karna-Nya. Dibalik cinta dalam diam, aku belajar sabar dan berserah diri pada-Nya untuk mencintaimu secara tulus. Dibalik cinta dalam diam, aku menghormati hijabmu yang menjulur suci dan menjaga pesona permata hatimu yang agung nan esa. Dibalik cinta dalam diam, tersimpan cinta yang begitu istimewa dan slalu berharap atas ridha-Nya.Semoga kelak, Allah mensucikan cintaku dengan cintamu dalam ikatan Halal. sampaikan salamku pada walimu ku Khitbah dirimu dengan Bismillah, InsyaAllah malam kamis depan aku dan orang tuaku akan bertandang kerumahmu. Semoga engkau berkenan menerima surat ini, ku akhiri kalam ini dengan mengucap, Wasallammualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar