Powered By Blogger

Minggu, 28 Agustus 2011

Esensi Fitri

Esensi Fitri
Muammar Khadafi

Ramadhan sudah di persinggahan jalan, ia hampir meninggalkan di tepian jalan ini, entah kita masih di beri umur untuk menjumpai ramadhan berikutnya. Benar apa yang dikatan orang tentang "Bahagia bila berjumpa, sedih bila berpisah". Hati ini rasanya 'nelongso' bila hendak ditinggalkan ramadhan. Rasanya aku belum khusuk dengan sujud tarawih ku, aku juga masih ingin bisa menghatami Quran hingga beberapa kali, tapi memang waktu tidak bisa dicegah bergulirnya, ia terus berjalan tanpa menghiraukan keadaan karena memang begitulah titah Tuhannya. Sebentar lagi kita kedatangan apa yang dinamakan 'fitri', dimana semangatnya sangat terasa ketika menjelang 10 hari terakhir, entah makna fitri secara harfiah maupun secara 'fisikiah'.

Secara terminologi makna fitri dapat di artikan suci, kembali fitrah. setelah kita satu bulan lamanya bergulat dengan nafsu dunia, manahan lapar, haus, da nafsu, akhirnya kita sampai pada sahadah fitri, perjuangan, jihad, atau saya bisa katakan sebagai jalan 'salikh' menuju insan kamil. Dengan sepirit fitri manusia kembali kepelukan keluarga, hilir mudik dengan semangat fitri.
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar